Siapa disini yang mudah tergiur investasi dengan klaim ‘pasti untung’,
‘untung besar’ atau ‘dijamin untung’? Anda harus simak ulasan berikut
ini agar tidak gampang percaya dengan investasi bodong yang menawarkan hasil yang
tidak wajar.
Pada dasarnya, Tidak ada investasi yang tidak memiliki risiko. Jika diklaim memiliki keuntungan yang besar maka juga bisa dipastikan bahwa risikonya juga besar. Keuntungan yang tinggi diluar batas kewajaran perlu diwaspadai sebagai salah satu ciri investasi bodong.
Investasi umumnya diartikan sebagai kegiatan menanamkan modal atau dana pada instrumen investasi tertentu dalam jangka waktu tertentu dengan tujuan untuk memperoleh
profit atau imbal hasil dimasa depan. Sayangnya, tidak sedikit orang yang
justru terjebak dalam rayuan investasi bodong dengan iming-iming untung besar.
Akibatnya, bukan untung malah buntung.
Sebagai investor yang cerdas,
kita perlu mengenali ciri-ciri dan mengetahui cara agar terhindar dari
investasi bodong.
Ciri-Ciri Investasi Bodong
- Tidak Memiliki Legalitas
Ciri utama yang bisa langsung menandakan investasi bodong adalah tidak memiliki legalitas atau izin usaha. Perusahaan yang fiktif tidak mungkin mengantongi izin dari pihak resmi seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk industri pasar modal atau Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) di bawah Kementerian Perdagangan untuk perdagangan berjangka dan komoditi.
- Menjanjikan Keuntungan Tidak Wajar
Keuntungan dan Risiko dalam investasi akan selalu beriringan. Semakin tinggi keuntungan yang dihasilkan, maka semakin tinggi pula risikonya. Investasi bodong akan menjanjikan keuntungan yang tidak wajar, atau menawarkannya dengan iming-iming ‘pasti untung’, ‘untung 100%’, bahkan menyebutkan imbal hasil yang diterima melebihi dari modal yang dikeluarkan.
Anda sebaiknya waspada dengan investasi yang menjanjikan keuntungan sangat tinggi atau tidak wajar karena untung rugi investasi berdasarkan pada kinerja, prospek dan strategi investasi yang digunakan.
- Tidak Transparan
Biasanya investasi bodong tidak transparan mengenai risiko,potensi kerugian, dana kelolaan, pembagian keuntungan, biaya dan sebagainya kepada investor. Investasi bodong biasanya menawarkan iming-iming profit selangit tanpa risiko dan memamerkan keuntungan yang besar atau sering disebut modus flexing untuk memikat korbannya.
Cara Agar Terhindari Dari Investasi Bodong
- Lakukanlah riset sebelum berinvestasi
Riset sangat penting untuk memastikan bahwa investasi yang akan dilakukan aman dan terpercaya. Pastikan legalitas perusahaan investasi yang akan dipilih. Cek legalitasnya di OJK atau BAPPEBTI.
- Jangan tergiur profit tinggi
Jangan mudah tergoda dengan iming-iming profit selangit tanpa risiko. Apalagi jika dijanjikan profit tinggi dalam waktu yang cukup singkat. Setiap produk investasi memiliki risiko investasi. Semakin tinggi potensi imbal hasil, semakin tinggi pula risiko investasi yang menyertainya, Waspadalah terhadap investasi yang menawarkan keuntungan yang tinggi diluar batas kewajaran.
Biasanya ada 2 jenis skema yang digunakan oleh investasi bodong. Pertama, skema piramida yakni investor diwajibkan untuk menyetor dana kepada orang yang merekrut sebagai anggota baru, kemudian investor baru tersebut juga wajib merekrut anggota baru yang nantinya juga menyetorkan uang kepada investor pertama dan seterusnya.
Kedua adalah skema ponzi, yakni calon investor dijanjikan keuntungan tinggi dimana uang yang disetorkan oleh investor digunakan untuk membayar keuntungan yang dijanjikan pada investor lain.
Sebelum memutuskan berinvestasi, jangan segan untuk bertanya pada teman
atau rekan yang lebih paham mengenai investasi. Hal ini bertujuan untuk
meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi. Jangan sembarangan menyerahkan
dana jika belum jelas keamanannya.
Cerdas Memilih Investasi
Anda perlu waspada jika
ada yang menawarkan investasi yang sudah mematok hasil diawal. Cerdaslah
memilih investasi. Jangan mudah tergiur dengan iming-iming profit tinggi tanpa
tahu sistem dan jenis investasi yang dilakukan.
Selamat
berinvestasi!