Rugi adalah salah satu hal yang paling dikhawatirkan ketika berinvestasi. Hal ini juga yang menyebabkan banyak orang terutama kaum milenial enggan untuk berinvestasi, termasuk investasi di pasar modal. Bukan hanya karena ketidaktahuan dan cara mengelolanya, ketakutan untuk ‘rugi’ ternyata cukup memengaruhi.
Padahal sebelum memutuskan untuk berinvestasi, ada prinsip investasi yang harus diketahui dan dipahami, yaitu bahwa imbal hasil atau return dan risiko akan selalu berbanding lurus. Artinya bahwa setiap investasi, selain untung juga bisa mengalami kerugian.
Setiap orang berinvestasi pasti mengharapkan imbal hasil dan menghindari kerugian. Jadi, jika ada pertanyaan apakah investasi Reksa Dana bisa rugi? Jawabannya tentu bisa saja terjadi. Ketika investasi di Reksa Dana, pasti ada risiko kerugian yang menyelimutinya.
Return dan Risk Berbanding Lurus
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa setiap investasi pasti ada risikonya. Begitu pula dengan investasi Reksa Dana, tentu ada risiko yang selalu berbanding lurus dengan potensi imbal hasilnya. Artinya, semakin besar potensi imbal hasil yang bisa diperoleh maka semakin besar pula risiko kerugiannya. Prinsip ini berlaku di semua jenis investasi termasuk Reksa Dana.
Wujud risiko dalam investasi Reksa Dana adalah berkurangnya nilai unit penyertaan yang kita miliki. Dari risiko tersebut maka investor mengalami kerugian. Namun, tidak perlu khawatir secara berlebihan karena yang harus kita lakukan sebagai investor adalah meminimalisir risiko kerugian yang bisa terjadi.
Bisakah Reksa Dana Rugi 100%?
Dalam berinvestasi Reksa Dana terdapat berbagai pilihan jenis Reksa Dana. Setiap jenis Reksa Dana memiliki karakteristik dan pergerakan masing-masing sesuai dengan komposisi portofolio efeknya.
Misalnya Reksa Dana saham yang pergerakannya cenderung agresif, memiliki potensi return yang relatif tinggi namun memiliki potensi risiko yang tinggi pula. Berbeda dengan Reksa Dana pasar uang yang termasuk jenis Reksa Dana dengan risiko rendah namun memberikan potensi return yang lebih rendah pula.
Lalu apakah bisa rugi 100% saat investasi di Reksa Dana? Dalam investasi Reksa Dana ada kelebihan yang tidak dimiliki investasi lainnya, yaitu adanya skema diversifikasi. Diversifikasi berarti menempatkan dana investasi pada berbagai instrumen dalam suatu portofolio Reksa Dana. Misalnya, kita berinvestasi di Reksa Dana saham maka dana kita akan diinvestasikan ke beberapa saham pilihan sesuai dengan pertimbangan Manajer Investasi. Jadi, risiko kerugian bisa terdiversifikasi atau terbagi. Bagaimana jika Reksa Dana dibubarkan? Jika terjadi pembubaran Reksa Dana, dana hasil likuidasi yang menjadi hak investor akan dibayarkan secara proporsional dari NAB saat pembubaran/likuidasi dan diterima investor paling lambat 7 hari bursa sejak likuidasi selesai dilakukan.
Jadi, risiko kerugian bisa saja terjadi ketika investasi di Reksa Dana. Namun, dengan adanya regulasi yang jelas dari OJK, menjadikan Reksa Dana sebagai salah satu alternatif investasi yang mudah dan aman untuk dilakukan.