Lump Sum vs Dollar Cost Averaging, Mana yang Anda Pilih?

jadi-generasi-sandwich-apa-yang-harus-dilakukan
Jadi Generasi Sandwich, Apa Yang Harus Dilakukan?
June 8, 2022
hal-dasar-mengenai-reksa-dana
Hal Dasar Mengenai Reksa Dana
June 22, 2022
Show all

Lump Sum vs Dollar Cost Averaging, Mana yang Anda Pilih?

lump-sum-vs-dollar-cost-averaging-mana-yang-anda-pilih

Dalam berinvestasi, kita butuh strategi investasi agar hasilnya memuaskan. Termasuk juga dalam berinvestasi Reksa Dana. Meskipun seperti mudah dilakukan, investasi Reksa Dana ternyata membutuhkan strategi agar hasil  yang diperoleh bisa maksimal.

Berbicara mengenai investasi Reksa Dana, terdapat dua strategi investasi yang dipakai secara umum, yaitu Dollar Cost-Averaging (DCA) dan Lump Sum. Masing-masing strategi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda dan memberikan efek yang berbeda pula pada investasi kita .

Masih belum paham mengenai Dollar Cost-Averaging (DCA) dan Lump Sum? Yuk, simak ulasan berikut ini.

Dollar Cost-Averaging (DCA)

Sebenarnya strategi ini cukup populer dan banyak digunakan karena tekniknya yang simpel. Kita hanya perlu menyetorkan dana dalam jumlah yang tetap pada Reksa Dana selama jangka waktu tertentu. Penyetoran dana tidak perlu dilakukan sendiri secara manual namun dipermudah dengan adanya fasilitas pendebetan otomatis dari rekening tabungan ke rekening Reksa Dana kita. Nah, dana yang kita  setor itu dari pertama kali sampai jangka waktu akhir jumlahnya berpotensi akan terus meningkat ibarat bola salju yang terus membesar ketika menggelinding.

Potensi return tersebut akan bisa direalisasikan ketika kita menjual Reksa Dana saat harga lebih tinggi dibandingkan pada saat kita membeli.

Kelebihan strategi ini adalah sistemnya yang memberikan keuntungan snowballing. Artinya, ketika kita membeli unit penyertaan (UP) Reksa Dana  di harga rendah, maka jumlahnya akan lebih banyak dibanding orang lain yang membeli UP Reksa Dana saat harga lebih tinggi, meskipun jumlah uang yang diinvestasikannya jumlahnya sama. Karena itulah tak heran jika strategi ini banyak dicari dan disarankan untuk investor pemula, yang biasanya masih terbatas mengenai dana dan pengetahuan bagaimana menganalisa pasar.

Strategi Investasi Reksa Dana Lump Sum

Apa itu strategi Lump Sum? Strategi Lump Sum ialah strategi yang dilakukan dengan cara menginvestasikan dana sekaligus. Dana akan disetorkan dalam satu produk Reksa Dana dalam jangka waktu tertentu tanpa adanya setoran berkala setelahnya.

Strategi ini sangat bergantung pada momentum yakni apakah harga naik atau turun.  Jadi, sebagai investor kita tahu kapan harus menginvestasikan dana. Tentunya hal ini harus dilakukan dengan analisa pasar yang tepat

Biasanya strategi ini digunakan oleh investor yang sudah paham tentang dinamika pasar dan bisa melakukan analisa yang baik tentang keadaan pasar sebelum memutuskan untuk menyetorkan dana. Mereka juga sudah paham bagaimana risikonya dan tau cara mengendalikan risiko tersebut.

DCA vs Lump Sum : Mana yang dipilih?

Sebelumnya kita sudah bahas bahwa masing-masing strategi memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun jika harus membandingkannya maka strategi ini bekerja tergantung pada siapa yang menggunakannya.

Jika kita adalah investor pemula atau investor yang sedang tidak yakin pada analisis kita  ketika hendak berinvestasi, maka strategi DCA ialah pilihan yang tepat. Kita  bisa menginvestasikan dana sedikit demi sedikit secara berkala tanpa harus pusing memikirkan analisa pasar.

Selain itu, DCA ini juga dianggap lebih menguntungkan jika jangka waktu investasi kita adalah jangka panjang. Karena berpotensi mendapat harga yang baik pada saat pembelian berkala.

Sebaliknya, jika kita adalah seorang investor yang paham tentang analisa pasar maka bisa memilih strategi lumpsum untuk bisa memaksimalkan keuntungan. Apalagi, jika kita tahu kapan waktu yang tepat untuk menjual dan membeli Reksa Dana dengan dana sekaligus.

Nah, dari kedua strategi ini mana yang dipilih? Yuk, mulai berinvestasi!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *