Salah satu hal yang perlu kita pelajari sebelum terjun lebih jauh dalam berinvestasi ialah mengenal jangka waktu investasi. Sebagai investor kita perlu tahu jangka waktu investasi yang akan kita pilih agar sesuai dengan tujuan keuangan yang ingin kita capai.
Memilih jenis investasi yang cocok untuk kita bisa dilakukan berdasarkan jangka waktunya. Jangka waktu itu sendiri terdiri dari investasi jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Masing-masing pilihan jangka waktu investasi tersebut memiliki strategi investasi yang berbeda juga return dan risiko yang berbeda pula.
Berdasarkan jangka waktu, investasi dibedakan menjadi tiga jenis yaitu investasi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Berikut penjelasan serta contoh investasinya.
Investasi jangka pendek ialah investasi yang dilakukan dalam waktu kurang dari 1 tahun. Ada berbagai jenis investasi jangka pendek yang bisa dipilih, di antaranya ialah:
Deposito bisa dipilih sebagai alternaif investasi jangka pendek karena bisa dilakukan mulai dari 3 bulan hingga 1 tahun. Kelebihan dari deposito dari pada tabungan biasa ialah bunganya yang lebih besar dan sangat aman karena tidak berisiko nilainya berkurang.
Selain deposito kita juga bisa memilih Reksa Dana pasar uang untuk berinvestasi jangka pendek. Reksa Dana pasar uang ini merupakan produk Reksa Dana dengan risiko relatif paling rendah dibandingkan jenis Reksa Dana lainnya, namun dengan potensi return di atas deposito.
Peer to Peer (P2P) yang dimaksud di sini adalah kita sebagai pemilik dana akan memberikan pinjaman kepada pengusaha yang membutuhkan dana melalui melalui platform P2P. Tenor atau jangka waktu P2P beragam namun biasanya jangka pendek.
Investasi jangka menengah ialah investasi yang dilakukan dalam kurun waktu 1 hingga 5 tahun. Biasanya investasi ini digunakan untuk tujuan keuangan jangka menengah seperti biaya renovasi rumah, biaya beli mobil baru dan lain-lain. Contoh investasi jangka menengah ialah seperti:
Sukuk ritel ialah investasi syariah yang ditawarkan dengan tingkat bunga yg cukup kompetitif, biasanya melebihi bunga deposito.
Obligasi Negara Ritel (ORI) adalah instrument Surat Berharga Negara (SBN) yang bisa kita beli mulai dari Rp 1juta dengan tenor 3 tahun. ORI akan membayarkan kupon secara reguler setiap bulannya.
Reksa Dana Pendapatan Tetap adalah Reksa Dana yang mengalokasikan dananya maksimal 80% pada efek utang atau obligasi. Reksa Dana ini memiliki risiko sedang dengan potensi return yang relatif stabil dan lebih tinggi dari Reksa Dana Pasar Uang. Jenis Reksa Dana ini adalah untuk investasi jangka waktu menengah. Bisa menjadi pilihan investor moderat.
Reksa Dana Campuran adalah Reksa Dana yang mengalokasikan dana investasinya pada bermacam efek dan instrumen pasar uang. Jadi, dalam satu produk Reksa Dana Campuran terdapat portofolio efek bersifat ekuitas (saham), efek bersifat utang (obligasi) dan/atau instrumen pasar uang, yang masing-masing paling banyak 79%, dan dalam portofolio tersebut wajib ada saham dan obligasi.
Investasi jangka panjang adalah investasi yang dilakukan lebih dari 5 tahun dan biasanya untuk tujuan jangka panjang misalnya untuk dana pensiun. Untuk jenis investasi jangka panjang, diantaranya:
Investasi properti adalah investasi jangka panjang karena nilainya yang semakin naik setiap tahunnya. Properti bisa jadi investasi jangka panjang jika digunakan untuk produktif, misalnya dibuat menjadi kos-kosan, kontrakan atau disewakan untuk usaha.
Investasi Reksa Dana Saham bisa dikatakan investasi yang cocok untuk jangka panjang. Meskipun risikonya tergolong besar dan mengalami fluktuasi namun seiring berjalannya waktu, grafik nilai saham cenderung bergerak naik. Reksa Dana Saham juga memiliki potensi keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan produk investasi Reksa Dana lainnya.
Itulah ulasan singkat mengenai jangka waktu investasi dan contoh produk investasinya. Pilih produk investasi berdasarkan tujuan investasi yang hendak dicapai dan tentunya sesuaikan dengan profil risiko diri pribadi.
Semoga bermanfaat!