Dalam investasi Reksa Dana, ada banyak istilah-istilah yang perlu kita ketahui dan pahami, termasuk istilah NAB. Karena bukan hanya sebagai istilah yang akan sering kita dengar, namun istilah-istilah tersebut juga penting dan bisa menggambarkan bagaimana Reksa Dana yang akan kita pilih.

Ketika akan membeli suatu produk Reksa Dana, kita akan dihadapkan dengan istilah Nilai Aktiva Bersih (NAB) atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Net Asset Value (NAV). Lalu apa itu yang dimaksud dengan NAB?

NAB diartikan sebagai jumlah keseluruhan dana yang dikelola oleh suatu Reksa Dana di dalam portofolionya, yang meliputi kas, deposito, saham dan obligasi.

Selain itu, ada lagi istilah NAB per Unit Penyertaan atau biasa disingkat NAB/UP. Arti dari NAB/UP ini ialah harga yang dijadikan sebagai tolok ukur atau acuan perhitungan harga dari suatu Reksa Dana.

NAB/UP yang ditetapkan pada hari pertama penawaran umum sebuah Reksa Dana berdasarkan peraturan Otoritas Jasa keuangan (OJK) ialah Rp1.000. Sedangkan setelahnya, angka tersebut bisa naik atau turun sesuai dengan nilai aset yang membentuk portofolio Reksa Dana tersebut.

Sebagai seorang investor sangat penting untuk tahu berapa harga Reksa Dana dalam satuan unit penyertaan yakni NAB/UP. Harga ini adalah untuk memperkirakan jumlah unit yang bisa kita peroleh ketika membeli Reksa Dana dalam nominal tertentu kemudian memperkirakan potensi keuntungan saat menjual Reksa Dana.

potensi keuntungan yang bisa diperoleh ialah berdasarkan pergerakan NAB Reksa Dana yang berubah setiap harinya. Misalnya NAB/UP pada Reksa Dana XYZ di kemudian hari meningkat, maka investor akan mendapatkan imbal hasil (return) positif alias untung, begitu juga sebaliknya. Jumlah keuntungan ini bisa dihitung dari selisih NAB/UP Reksa Dana tersebut pada saat menjual dibandingkan dengan pada saat membeli.

NAB/UP Reksa Dana akan dihitung oleh bank kustodian setiap hari bursa dan diumumkan kepada masyarakat paling lambat pada hari bursa berikutnya.

Apakah NAB/UP yang tinggi menentukan besar keuntungan investor dalam Reksa Dana tersebut?

Secara tidak langsung, besar kecilnya NAB/UP Reksa Dana menunjukkan murah atau mahalnya suatu Reksa Dana. NAB/UP dijadikan sebagai acuan harga saat ingin membeli dan menjual Reksa Dana.

Meskipun demikian, belum tentu Reksa Dana yang memiliki NAB/UP tinggi menjamin keuntungan tinggi pula pada investornya. Sebab, perhitungan keuntungan investor dihitung berdasarkan selisih harga saat menjual dengan harga di saat membeli.

Jadi jangan salah arti, bahwa NAB/UP tinggi atau mahal tidak menjamin kita dapat untung besar. Justru jika kita membeli Reksa Dana dengan harga NAB/UP yang rendah kemudian menjualnya dengan harga NAB/UP yang tinggi, ada selisih harga yang bisa jadi keuntungan kita.

Maka dari itu, sebelum memulai investasi Reksa Dana, ketahui dulu tujuan keuangan dan profil risiko kita untuk mendapatkan produk Reksa Dana yang sesuai sehingga memaksimalkan keuntungan. Selamat berinvestasi.