Perbedaan Reksa Dana dengan Saham

apa-itu-prospektus-reksa-dana
Apa itu Prospektus Reksa Dana?
March 11, 2022
bagaimana-cara-kerja-reksa-dana
Bagaimana Cara Kerja Reksa Dana
March 23, 2022
Show all

Perbedaan Reksa Dana dengan Saham

perbedaan-reksa-dana-dengan-saham

Sebagian orang masih ada yang berpandangan bahwa  investasi saham dengan investasi Reksa Dana adalah  hal yang sama. Padahal berbeda baik dari sisi cara berinvestasi, ataupun mekanisme kerja investasinya.

Perbedaan yang terlihat jelas adalah dari mekanisme kerja investasinya, dimana untuk saham, investor berinvestasi sendiri secara langsung dengan membeli saham pilihan melalui Perusahaan Efek terdaftar. Riset terkait saham tersebut dilakukan sendiri oleh investor. Investor yang menentukan kapan waktu terbaik untuk membeli atau menjual saham.

Sedangkan di Reksa Dana, pengelolaan investasi dilakukan oleh Manajer Investasi. Manajer Investasi yang akan menentukan saham mana yang akan menjadi portofolio efek Reksa Dana. Hal tersebut dilakukan berdasarkan riset dan sesuai dengan kebijakan investasi Reksa Dana tersebut.

Beberapa ahli berpandangan bahwa untuk investor pemula yang memiliki batasan pengetahuan mengenai pasar saham, ada baiknya berinvestasi Reksa Dana terlebih dahulu sebelum memulai investasi saham. Hal ini dikarenakan jika di Reksa Dana pengelolaan investasi akan dilakukan oleh Manajer Investasi sebagai pihak professional yang melakukan pengelolaan Reksa Dana, di saham investasi dilakukan sendiri oleh investor. Investor yang belum berpengalaman tentu akan sulit mempredikasi pasar untuk menentukan timing investasi.

Reksa Dana juga menerapkan strategi diverisifikasi, dimana investasi tidak hanya pada 1 efek, namun tersebar ke beberapa efek dalam portofolio Reksa Dana, sehingga diharapkan dapat meminimalisir risiko penurunan harga. Misalnya, di Reksa Dana Saham, investor tidak hanya memiliki 1 Saham, namun bisa memiliki beberapa Saham yang berbeda dalam 1 portofolio efek Reksa Dana. Sedangkan di Saham, investor hanya dapat berinvestasi langsung pada 1 Saham, kecuali investor tersebut membentuk portofolio efek sendiri dengan membeli beberapa Saham secara terpisah. Jika dikemudian hari investor merasa telah cukup memiliki pengetahuan terkait investasi saham, investor bisa saja mencoba untuk berinvestasi secara langsung ke saham.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *