Akhir-akhir ini berita mengenai kenaikan biaya pendidikan makin mahal sehingga banyak masyarakat yang mengeluhkan hal ini. Kenaikan biaya pendidikan setiap tahunnya mengalami kenaikan sebesar 10-15% dan ditingkat perguruan tinggi sebesar 30%-45% (BPS 2021). Hal ini dimungkinkan untuk diminimalisir melalui strategi investasi reksa dana.
Berdasarkan UUD 1945 pasal 31 ayat 4, alokasi anggaran pendidikan yaitu sebesar 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Belanja negara berdasarkan Perpres No. 76 Tahun 2023 tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2024 adalah sebesar 3.325 triliun. Sebanyak 20% diantaranya yaitu Rp 665 triliun digunakan untuk anggaran fungsi pendidikan.
Besarnya proporsi anggaran pendidikan, sekitar setengah dari total anggaran fungsi pendidikan digunakan untuk Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).
Polemik kenaikan biaya pendidikan setiap tahunnya memiliki potensi untuk memperbesar pengangguran di Indonesia. Lantas bagaimana strategi kita untuk mengatasi kenaikan biaya pendidikan setiap tahunnya?
Baiknya memang persiapan biaya pendidikan harus disiapkan dari jauh jauh hari. Biaya pendidikan mencakup biaya iuran sekolah, biaya kursus, biaya membeli keperluan sekolah, serta biaya transportasi ke sekolah. Salah satu caranya yaitu dengan berinvestasi.
Berinvestasi merupakan cara kita untuk menanam suatu modal ke dalam suatu aset dengan harapan ke depan nilainya bertumbuh. Banyak sekali instrumen investasi yang dapat kita pilih ada saham, emas, properti, Surat Berharga Negara (SBN), dan Reksa Dana (RD).
Reksa Dana merupakan salah satu instrumen yang cukup likuid dan terjangkau, apalagi risiko yang ditawarkan cukup rendah dibandingkan instrumen lainnya. Ini sangat memudahkan bagi para investor yang belum memiliki pengetahuan mendalam mengenai investasi terutama pengelolaan instrumen investasi.
Namun hal ini dapat disesuaikan dengan profil risiko masing-masing investor ya, karena beda tujuan, beda jangka waktu, maka beda juga jenis reksa dana yang dipilih.
Reksa dana terdiri dari beberapa jenis, dibagi berdasarkan potensi risiko.
Bila dilihat dari berbagai jenis reksa dana yang sudah dijelaskan sebelumnya maka bergantung pada latar belakang masing-masing investor terutama dalam meminimalisir terhadap risiko yang ada dari setiap jenis reksa dana.
Jika persiapan biaya pendidikan memiliki rentang waktu dibawah 10 tahun sebaiknya dapat memilih RDPT atau RD campuran, namun apabila persiapan biaya pendidikan memiliki rentang waktu lebih dari 15 tahun terutama untuk kuliah anak maka dapat kombinasikan antara RD campuran dan saham untuk mendapatkan return yang lebih tinggi. Usahakan untuk berinvestasi sedini mungkin ya, semakin lama waktu kamu untuk berinvestasi ada potensi mendapatkan keuntungan yang lebih besar.